Minggu, 07 September 2014

Pentingnya Manajemen Jaringan

Manajemen Jaringan sangatlah penting pada era ini. Karena Manajemen Jaringan dapat mengkontrol dan memonitor suatu jaringan. Selain itu Manajemen Jaringan juga dapat menerapkan metode untuk merencanakan (Planning) sumber (Resource) serta komponen sistem dan jaringan komputer & komunikasi. Banyak fungsi Manajemen Jaringan yang terbagi dari beberapa fungsinya.

Fungsi Manajemen Jaringan

Manajeman jaringan merupakan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer dari sebuah lokasi. The International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan fungsi manajemen jaringan.
  • Manajemen Kesalahan (Fault Management), menyediakan fasilitas yang memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi jaringan, agar dapat segera menentukan apa penyebabnya dan dapat segera mengambil tindakan (perbaikan). Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk:

    1. Melaporkan terjadinya kesalahan
    2. Mencatat laporan kesalahan (logging)
    3. Melakukan diagnosis
    4. Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)

  • Manajemen Konfigurasi (Configuration Management), memonitor informasi konfigurasi jaringan sehingga dampak dari perangkat keras atau pun lunak tertentu dapat dikelola dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kemampuan untuk inisialisasi, konfigurasi ulang, pengoperasian, dan mematikan perangkat yang dikelola.

  • Pelaporan (Accounting), mengukur utilisasi jaringan dari pengguna atau grup tertentu untuk:

    1. Menghasilkan informasi tagihan (billing)
    2. Mengatur pengguna atau grup
    3. Membantu dalam menjaga performa jaringan pada level tertentu yang dapat diterima

  • Manajemen Performa (Performance Management), mengukur berbagai aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan analisis dari data statistik sistem sehingga dapat dikelola dan dipertahankan pada level tertentu yang dapat diterima. Untuk itu, manajemen performa memiliki kemampuan untuk:

    1. Memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat jaringan
    2. Mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan prangkat memiliki kapasitas yang mencukupi

  • Manajemen Keamanan (Security Management), mengatur akses ke sumber daya jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin. Hal tersebut dilakukan dengan cara:

    1. Membatasi akses ke sumber daya jaringan
    2. Memberi pemberitahuan akan adanya usaha pelanggaran dan pelanggaran keamanan

Arsitektur Manajemen Jaringan

Arsitektur terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:
  • Network Management Station (NMS), menjalankan aplikasi manajemen jaringan yang mampu mengumpulkan informasi mengenai perangkat yang dikelola dari agen manajemen yang terletak dalam perangkat. Aplikasi manajemen jaringan harus memproses data dalam jumlah yang besar, bereaksi terhadap peristiwa tertentu (event), dan mempersiapkan informasi yang relevan untuk ditampilkan. NMS biasanya memiliki console kendali dengan sebuah antarmuka GUI yang memungkinkan pengguna untuk melihat representasi grafis dari jaringan, mengontrol perangkat dalam jaringan yang dikelola, dan memprogram aplikasi manajemen jaringan. Beberapa aplikasi manajemen jaringan dapat diprogram untuk bereaksi terhadap informasi yang didapat dari agen manajemen dan/atau mengeset nilai ambang(threshold) dengan cara:

    1. Melakukan tes dan koreksi otomatis (konfigurasi ulang, mematikan perangkat yang dikelola)
    2. Mencatat yang terjadi pada jaringan (logging)
    3. Memberikan informasi status dan peringatan pada pengguna

  • Perangkat yang dikelola, berupa semua jenis perangkat yang berada dalam jaringan, seperti komputer, printer, atau pun router. Dalam perangkat, terdapat agen manajemen.
  • Agen manajemen, memberikan informasi mengenai perangkat yang dikelola kepada NMS dan dapat juga menerima informasi kendali/kontrol.
  • Protokol manajemen jaringan, digunakan oleh NMS dan agen manajemen untuk bertukar informasi.
  • Informasi manajemen, merupakan informasi yang dipertukarkan antara NMS dan agen manajemen yang memungkinkan proses monitor dan kontrol dari perangkat.

Perangkat lunak manajemen jaringan (aplikasi manajemen jaringan dan agen) biasanya berdasarkan pada protokol manajemen jaringan tertentu dan kemampuan manajemen jaringan yang diberikan oleh perangkat lunak biasanya berdasarkan pada fungsi yang didukung oleh protokol manajemen jaringan. Pemilihan perangkat lunak manajemen jaringan ditentukan oleh:
  • Lingkungan jaringan (jangkauan dan sifat jaringan)
  • Persyaratan manajemen jaringan
  • Biaya
  • Sistem operasi

Protokol manajemen jaringan yang paling umum digunakan adalah:
  • Simple Network Management Protocol (SNMP)
  • Common Management Information Protocol (CMIP)

SNMP merupakan protokol yang paling banyak digunakan pada lingkungan jaringan lokal (LAN). Sedangkan, CMIP digunakan pada lingkungan telekomunikasi, dimana jaringan lebih besar dan kompleks.

-Referensi 


Rabu, 30 November 2011

Tahap-tahapan Dalam Mendesain Mobil

1. Membuat konsep


Proses desain mobil dimulai dengan konsep desain. Setelah diberitahu tentang tujuan pembangunan, profil target pelanggan, dan aspek lain dari rencana pengembangan kendaraan, tim desain pertama berpikir tentang konsep desain mobil. Para desainer riset pasar mereka sendiri dan, mengingat tren terbaru dan faktor lainnya, mengeksplorasi tema apa yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Ada berikut diskusi lengkap sampai desainer puas dengan gambar kendaraan bersama sebagai konsep.




Ide Sketch - freehand
Langkah pertama dalam memberikan ekspresi pada gambar di kepala desainer adalah untuk membuat sketsa ide freehand. Memperhatikan konsep yang diadopsi, dan berbagai kondisi ditetapkan pada tahap konsep pembuatan, desainer mulai serangkaian sketsa. Pada tahap ini sketsa adalah tentang memberikan rasa tujuan desain, potensi untuk pengembangan masa depan ..